Stephanus Y. Batihalim
Family business modern dan profesional

Menganut falsafah lokomotif, Nojorono membuktikan bahwa perusahaan yang dimiliki oleh beberapa keluarga pun dapat dikelola secara modern dan profesional.“Nojorono bukan perusahaan rokok besar. Masih banyak perusahaan rokok lain yang lebih besar dari kami,” tutur Stephanus Y. Batihalim, Presdir PT Nojorono.

Sejatinya, Nojorono menarik diamati bukan cuma karena prestasi Clas Mild, melainkan juga organisasi dan manajemennya.  Asal tahu saja, perusahaan yang berdiri sejak 1932  ini bukan perusahaan keluarga (family business) biasa, karena kepemilikannya dipegang oleh 35 orang pemegang saham dengan porsi yang sama. Beberapa perwakilan keluarga pemilik memang terlibat dalam operasional Nojorono sehari-hari.  Tentu saja, menyatukan visi dan mencegah konflik dari sekian banyak  pemilik bukan hal mudah.

Struktur organisasi Nojorono pun  terlihat simpel. PT Nojorono tercatat sebagai holding company yang memayungi anak-anak perusahaan dengan bidang bisnis memproduksi rokok, seperti: PT Nojorono Tobacco Indonesia (produsen Clas Mild); PT Nikorama Tobacco (produsen Nikko, Matra, dan Marathon); dan PT Nikki Super Tobacco (produsen rokok Nikki). Yang menarik, selain sebagai holding company, PT Nojorono juga beroperasi sebagai produsen rokok merek Minak Djinggo.

Budaya sharing, learning and coaching antara tokoh-tokoh senior dan profesional di Nojorono sudah berlangsung lama. “Ya, kita saling melengkapi antara satu dan lainnya. Banyak hal yang  bisa dipelajari dari tim yang masih muda. Sementara tim profesional yang masih muda dapat belajar arti sebuah loyalitas, ketekunan, kehati-hatian, dan berbagai ilmu pengetahuan tentang bisnis, dari generasi pendahulunya yang tidak ditemui di text book atau teori mana pun,”Karena itulah, alih kepemimpinan antara ayah dan anak di Nojorono menganut falsafah lokomotif yang menggandeng lori. Sesuai dengan tahapannya, pelan-pelan gandengan lori dilepas. Generasi ketiga yang kini memegang kendali Nojorono, diketahui sudah dilibatkan dalam bisnis rokok keluarga sejak dini, mulai dari staf hingga ke posisi mereka sekarang. Sebelum benar-benar dilepas secara penuh, generasi ketiga masih diawasi langsung oleh orang-orang kepercayaan terdiri dari para profesional lainnya  yang sudah bergabung dengan Nojorono sejak mereka masih kecil.

Menurut konsultan manajemen A.B. Susanto dari Jakarta Consulting Group (JCG),  sebagaimana perusahaan rokok pada umumnya, Nojorono sangat tertutup dan orang-orangnya low profile. “Keluarga Nojorono sangat menghargai nilai-nilai kebersamaan dan menghormati leluhurnya. Nilai yang sangat menonjol dari mereka adalah kesederhanaan,".

 
Design by Mas Nugie Theme | Bloggerized by Kudus Semarak | Kudus Kota Kretek